PSSI sudah menunjuk tujuh pelatih untuk menangani timnas Indonesia sejak periode Maret 2010 sampai Maret 2013. Beberapa pelatih memiliki catatan prestasi yang bagus di negara lain dan klub-klub lokal. Tapi di timnas, mereka semua belum pernah membawa timnas juara. Tidak adanya pembinaan pemain muda yang sistematis sampai hobi PSSI yang berulang kali memecat pelatih menjadi salah satu penyebab timnas Indonesia tidak memiliki prestasi. Berikut ketujuh orang yang pernah dan atau sedang menjadi pelatih timnas beserta catatan soal karier mereka.
1. Alfred Riedl
Alfred Riedl dikontrak sebagai pelatih kepala timnas Indonesia di masa rezim Nurdin Halid pada Maret 2010 lalu. Timnas Indonesia di bawah kepelatihan Riedl mampu menunjukkan permainan yang cepat dan atraktif di ajang Piala AFF 2010. Sayangnya di final leg pertama, Indonesia dibantai Malaysia dengan skor 0-3 di Stadion Bukit Jalil. Firman Utina dkk pun hanya bisa menang dengan skor 2-1. Malaysia kemudian menjadi Juara Piala AFF 2010 di Stadion .
Riedl dipecat oleh PSSI rezim Djohar Arifin pada 13 Juli 2011. PSSI menilai bahwa kontrak pelatih asal Austria itu bukan dengan federasi, melainkan dengan Nirwan Bakrie, Wakil Ketua Umum PSSI di era Nurdin Halid.
2. Wim Risjbergen
Wim Risjbergen ditunjuk oleh PSSI rezim Djohar Arifin menjadi pelatih kepala tim nasional senior Indonesia mulai 14 Juli 2011 lalu. Namun mantan bek timnas Belanda di Piala Dunia 1974 dan 1978 itu dipecat oleh PSSI sebagai pelatih kepala timnas merah putih pada 10 Januari 2012 lalu.
Menurut PSSI, setelah tak lagi menjadi pelatih kepala timnas Indonesia, Wim diposisikan sebagai Direktur Teknik dan Penasihat Timnas. Namun setelah itu entah apa yang dilakukan dan kelanjutan karier pelatih asal Belanda itu di Indonesia.
3. Aji Santoso
Aji Santoso ditunjuk sebagai caretaker atau pelatih sementara timnas Indonesia setelah Wim Rijsbergen dipecat PSSI. Aji menjadi pelatih untuk laga kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014 melawan Bahrain pada Februari 2012 lalu.
4. Nil Maizar
Nil Maizar ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas pada April 2012. Meski timnas tidak diperkuat oleh pemain-pemain terbaik di negeri ini, Nil mampu membuat timnas bermain dengan semangat tinggi dan determinasi di lapangan.
Status Nil Maizar sejak 7 Februari 2013 lalu tidak jelas. Surat keputusan resmi soal pemecatannya juga belum dikeluarkan oleh PSSI.
5. Luis Manuel Blanco
Luis Manuel Blanco ditunjuk oleh PSSI sebagai pelatih kepala timnas senior Indonesia dan timnas U-23 menggantikan Nil Maizar. Pria asal Argentina itu dikontrak dan digaji oleh pihak ketiga, bukan PSSI, sejak 7 Februari 2013 lalu. Gaji Blanco disebutkan sekitar Rp2,5 miliar per tahun plus apartemen dan tiga mobil mewah. Blanco dikontrak selama dua tahun.
Namun kelanjutan karier Blanco sebagai pelatih timnas Indonesia tidak jelas karena Badan Tim Nasional, lembaga yang mengurusi manajemen dan teknis timnas, menunjuk duet pelatih Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago mulai 17 Maret 2013. Artinya Blanco hanya 41 hari menjadi pelatih timnas Indonesia.
6. Rahmad Darmawan
Rahmad Darmawan adalah sosok pelatih lokal yang jenius. Klub Persipura dan Sriwijaya FC pernah menjadi juara Liga Super Indonesia di bawah kepelatihannya. Timnas Indonesia U-23 juga mencapai final SEA Games 2011. Perwira Korps Marinir TNI-AL ini juga sosok yang rendah hati dan santun kepada banyak orang.
7. Jacksen F. Tiago
Jacksen F. Tiago sudah mengenal sepak bola Indonesia dengan baik. Ia sudah 17 tahun berkarier sebagai pemain dan pelatih di Indonesia. Pria asal Brasil ini pernah membawa Persebaya juara Liga Indonesia di musim 1997 silam dan pada 2004 sebagai pelatih. Jacksen juga membawa Persipura dua kali juara di Liga Super Indonesia. Mulai 17 Maret 2013, Jacksen akan menjadi asisten pelatih Rahmad Darmawan untuk laga Pra-Piala Asia 2015.
No comments:
Post a Comment